Sunday, March 1, 2015

Yep,Strike


Yep,Strike



But you can’t shut out everyone.I mean you have to have someone to love,someone to hold on to’
~Unknown



Pagi ini gue bangun seperti biasa,lebih awal daripada spesies gue pada umumnya,seperti biasa juga gue bangun dan duduk di pojok kamar,memeluk bantal guling yang berukuran tepat sebesar pelukan gue,seperti biasa juga gue bangun dengan mulut yang bau naga.

Kalo diitung 1 bulan 30 hari,berarti gue udah tahan 15 hari rasa pedih.1 Maret ini tepat 15 hari gue putus sama pacar gue,gue menyadari ini bukan awal yang baik untuk memulai sebuah lembaran baru di 2015 ini,radar gue mampu mendeteksi hal konyol yang akan bertamu ke kehidupan gue,selamat datang.

Hidup gue sangat menyenangkan sebenarnya,asal tidak ada yang namanya percintaan gue harus terima kasih ke Tuhan,gue bisa dapet keluarga yang nerima gue walau gue kayak terkutuk gitu.Dapet sahabat kayak sekarang juga gue udah terima kasih banget.

Dapet kalian para fans. ****NO SIGNAL****

Dapet pacar *#@$@##*Erorr 404 Pacar file not found*##@$@#*

Gue mau ngerayain hari ke 15 ini secara pribadi,dengan cara nulis ini,atau mungkin dengan mencukur bulu ketek tersayang kakak gue.Hari ke 15 ini membuat gue sadar seberapa kuat gue dan membuat gue sadar kalo gue gak penting penting amat di mata dia,sialan.

Curhat emang paling enak sama sahabat sendiri,karena kita tau dia itu siapa,dan ada hal lain yang tak bisa dijelaskan yang ada di diri setiap sahabat.Gue pun ngerasain hal yang sama seperti kalian para fans.Gue curhat ke sahabat apa apa ke sahabat,bagi gue ada satu titik dimana sahabat itu berarti banget.

Lu juga pasti akan punya pendapat yang sama.Hari ke 15 ini gue lebih memilih untuk ngeplay lagu slow dan menetap di kamar gue.Sambil menetap,gue mulai menghubungi sahabat gue,sekejap gue mendapatkan rasa lega kayak abis menjawab panggilan alam.

Di satu sisi gue emang perlu meledakan apa yang menghambat gue,tapi di sisi lain juga kadang gue lebih memilih untuk diam,gue biarin rasa ini menggerogoti gue secara perlahan.Tapi sahabat biasanya memaksa untuk bercerita,tentang apa yang kita rasa,karna mereka memang dekat dengan kita,makanya saking deketnya,kita susah bedain,mana yang sahabat dan mana yang sahabat,ngerti?

Belakangan ini gue banyak ngelantur,tulisan tulisan gue belakangan ini juga acak acakan gak jelas gak nyambung.Gue despresi mungkin.Despresi membuat gue lebih milih bercerita ke sahabat gue kalo gue belom mau move on setelah 15 hari yang panjang daripada menerimanya sendiri.

Gue masih berharap dia dateng kembali,haha,gue tau itu gak mungkin karena dia udah pergi ke hati yang lain’ sahabat gue menjawab dengan naluri keperawanannya ‘dia gak pergi ke hati yang lain’,’tapi?’ gue menanggapi nalurinya,’dia pergi ke hati yang salah’ jawabnya,membuat gue diam dan menerima tiap sendu yang hadir,mulut gue gak bisa berkata sampe akhirnya hati gue membisik ke benak gue,’strike’~

0 Saran:

Post a Comment