Kamu merasa bersalah gak sih,
maksud gue, kalian merasa salah gak sih. Pernah senyam-senyumin seseorang
secara diam-diam, berharap dia yang disana merasakan perasaan yang sama. Atau
bahkan, kalian pernah ya nangis secara diam-diam hanya karena ’dia’.
Gue
pernah.
Lantas,
pertanyaan di awal tadi, udah terjawab?
Oiya,
apa kalian juga pernah menahan air mata untuk menetes? Sebaiknya jangan.
Biarkan mereka mengucur bersama perasaan kamu kepadanya, relakanlah beberapa
mili air matamu untuk menenangkanmu, bukan untuk orang lain dan jangan pernah
berikan air matamu untuk seseorang yang tak pernah bahkan tak mungkin
menyayangimu, simpanlah untuk seseorang yang tepat.
Dan
jangan biarkan air matamu menggenang di balik kelopak matamu, cukup perasaan
sayang yang sudah menggenang di hati. Namun, bagaimanapun juga, genangan apapun
akan kering suatu waktu. Begitu juga dengan perasaan-perasaan yang menggumpal
itu. Kering.
Persiapkanlah
hatimu, untuk sesuatu yang lebih baik. Carilah seseorang untuk menyirami
kembali sebuah hati yang kering. Dan pastikan bukan hanya di sirami namun
biarkanlah seseorang itu memupuk dan merawatnya. Dan pada kenyataannya sebuah
tanaman yang diurus baik-baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.
Maka
lupakan lah, dia yang tak mampu merawat hatimu dengan baik, perkataan nya
bagaikan duri yang tajam, dan perasaanmu kepadanya bagai hama yang terus
menggerogoti hatimu sendiri. Hingga pada akhirnya kamu tahu dan kamu sadar,
siapa yang pantas menjaga hatimu.
Perasaan di hati,
lama-lama akan berubah seiring berjalannya waktu. Bisa saja ulat menjadi
kepompong, bukan? Dan, apa kalian juga percaya. Perasaan di hati bisa saja
berubah menjadi penyesalan yang menanti.
0 Saran:
Post a Comment