Sebentar lagi gue benar-benar jadi Avatar. Di saat membutuhkan, gue menghilang.
Gini loh,gini loh gini loh. Enggak sih, gue gak punya pembelaan apapun.
Bentar, jujur, ini adalah ketiga kalinya bagi gue untuk menyelesaikan tulisan ini. Ini benar-benar gue ambil langsung dari kotak draft.
Kenapa begitu sulit, sampe perlu tiga kali nulis?
Biar keren, penulis keren kan gitu. Nulis berulang-ulang, biar makin mantep.
Mari bercerita. Di bulan sepuluh ini, cuaca di sekitar ikut-ikutan pilu(h). Kadang panas, terus ujan besar. Kadang kebalikannya. Gue gak ngerti, dari sejak September, daerah sekitar musim penghujan. Padahal, @hurufkecil bilang, September adalah kemarau. Gue tidak menyalahkan siapa-siapa, toh ini cuma masalah cuaca yang labil. Hanya sebagai pembuka cerita saja.
Oktober adalah bulan yang paling gue benci. Tanpa gue persilakan kalian bertanya "Mengapa?" gue akan langsung menjelaskan. Karena di bulan Oktober, untuk Gue, terlalu banyak hal-hal tawar, malah pahit. Gak sih, sepahit-pahitnya obat kalo dimakan pake pisang, manis kok. Gitulah.
Semua hal-hal pahit itu seakan terbungkus sama pisang. Please deh, bukan 'pisang' itu. Tapi pisang di sini gue gambarkan sebagai hari ulang tahun. Oktober ini banyak banget yang ulang tahun. Termasuk gue (kode). Yah, asik aja, banyak yang nambah umur, banyak orang yang bahagia. Walaupun, gue gak berharap mereka adalah teman dekat atau keluarga. Karena gue harus menggali kocek yang sangat-sangat-sangat dalam untuk menemukan foto closeup Ir.Soekarno & Drs. Moh Hatta. Untuk membelikan hadiah.
Ulang tahun gue gimana? Yah biasa aja. Banyak yang kurang. Banyak harapan oktober lalu yang belum tercapai. Seperti : Hidup seperti Larry, Contoh : Ngupil pake garpu. Jujur, banyak harapan yang belum tercapai. Harapan-harapan yang akan gue pendam pribadi. Bukan masalah wanita lagi, namun benar-benar untuk kebaikan gue. Cus!
Dari contoh simple aja, berharap gue bisa makin produktif dalam menulis, alhasil cerminan harapan gue yang kejadian. Gue berharap bisa menjalankan sekolah gue dengan baik, kemaren-kemaren gue baru aja disepak guru MTK. Berharap bisa melakukan suatu hal yang bisa banggain nyokap, yang ada malu-maluin. Mau gantung baju, malah gantung diri. Hm...
Bahas apa yah, gue gak mau bahas mendalam tentang ulang tahun. Iyahlah, suram (Kode #2). Tuh, enaknya nulis. Enaknya dipandang penulis (padahal bukan), bisa kode gitu kan. Apalagi ada gebetan liat ini, huh. Tolong, kado nya jangan lama-lama, keburu lumutan atuh neng.
Yaudah, gini aja. Gue bahas yang seadanya dulu ya di kepala gue.
Jadi gini, banyak tugas nulis yang numpuk gue gue. Ikatan deadline serasa jadi jebakan batman buat gue. Jika ada deadline tentu, gue akan nulis dan tulisan gue akan berkesan seperti "Terpaksa", bukan begitu? Nah, begitulah kondisi gue belakangan ini. Nulis selalu dalam keadaan terpaksa. Mana lagi, tiap di sekolah, gue harus memalsukan wajah gue ketika lewat di pembimbing buletin sekolah. Takut ditagihin deadline nulis. Penulis yang dikejar-kejar deadline itu kayak kambing pas Idul Adha. Mau kabur, tapi sekali ke-iket, tamatlah sudah.
Karena gue gak tau mau cerita apa, jadi gue mau kasih tau aja kalo besok gue ulangan PKN. Mohon do'a nya atuh, semoga 'lancar' yah, kayak ujan belakangan ini, lancar...
Gue bakal buat pusing kalian para readers, gue bakal bahas tentang nulis lagi. Iya, muter muter aja terus. Jadi, gue juga masih ada satu cerita di kotak draft yang belum sempat terjamah. Sebuah cerpen karya '2.4'. Enggak, ini bukan blog misteri. Cerita itu bukan gue yang nulis. Ada, temen gue. Dia gak ingin disebut namanya, dia ingin disamarkan menjadi '2.4'. Kalo anak basket yang ngebaca ini, tebakan mereka yang paling utama itu gak jauh-jauh, palingan juga :
Sedikit komentar aja, gue merasa kurang dari cerita ini. Penulis egois dalam perasaannya untuk cerita ini. Gue merasa terlalu banyak pengulangan kata, boros kata. Yang pasti, gue tidak mengharapkan cerita seperti ini yang gue dapat dari seorang '2.4'. Well, walaupun gue bukan seorang komentator bola, se-enggaknya itulah pendapat gue. Dan, untuk info aja, cerita ini akan gue publish di Wordpress dalam waktu dekat.
Eh karena gue gak mau nyimpen ini di kotak draft lagi, dan juga karena gue gak ingin ada revisi ke 4 untuk tulisan ini, karena batre laptop udah tinggal di bawah 10%, maka gue mau cepetin aja.
Salam terakhir dari gue buat yang ngerasa, gue ingin mengucapkan Tuhan memberkati, untuk apapun yang sedang kamu alami. Yang belakangan ini gue perhatiin raib dari pandangan gue di sekolah, absen. Kalo sakit, yah semoga cepet sembuh, kalo ada apa-apa semoga tidak apa-apa. Inget ya, buat yang ngerasa, hehe.