Thursday, March 8, 2018

Ayah Pinokio Adalah Pencuri !



Pagi ini, gue terima hasil cetakan foto Min. Wanita ajaib dari lorong IPA. Tentang Min, sebetulnya gue udah pernah nulis tentang dia di awal SMA. Dalam tulisan bertajuk Senior High Schooler & Viva La Vida , wanita di sana adalah Min. Sosok patah hati pertama gue di SMA. Tulisan ini tentang Min. Nama Min gue dapatkan dari ruang kepala gue sendiri. Nama aslinya, Minarto. Nah loh.

Jangan Minarto ah. Min saja.

Mengetahui karier gue dengan Keti yang gue putuskan untuk selesai, gue sadar harus beranjak. Layaknya setiap hal di bumi ini, hati juga perlu peratapan. Makasih gue terbangkan untuk blog ini. Tempat nangis secara digital untuk gue. Keti sekarang sudah menjalin hubungan dengan seseorang yang lebih ( lebih hoki ). Dengan ini, gue putuskan untuk berhenti menyuapi ego Keti(ak) dan cowoknya ( nama samaran ) Ipan(tat).

Berbciara soal Min, sosok misterius yang melegenda di lorong IPA, terlebih di hati gue. Soal Min, sudah sejak saat SMP gue temukan kesempurnaanya. Melalui Instagram, gue temukan Dia. Ceritanya,,,,

Gue yang tau bakal masuk SMA, memfilter setiap cewek yang kira - kira bakal masuk SMA yang sama dengan gue. Sumber utama jelas berasal dari SMP yang ada di sana. Dalam keramaian baris foto kelas, gue menemukan sosok yang entah siapa namanya ( saat itu ).

Gue nggak tau siapa namanya. Satu hal yang gue tau, Dia bakal jadi milik gue di SMA nanti. Setidaknya, gue sudah berjanji pada diri gue sendiri. Lewat Twitter juga pernah,



Itu agak gue sensor sedikit. Guasah penasran, udah gue kasih tau kan ( Minarto ). Hehe.

Sejak SMP, doa - doa yang gue panjatkan tiap malam, agar dia beneran satu sekolah sama gue ternyata dikabulkan. Pada masa Orientasi, makhluk itu sangat menarik perhatian gue. Idungnya yang punya gaya orang Belgia, mancung jadi nilai plus banget ( padahal namanya Min ). Tapi, emang orang Belgia mancung ? Gue ngasal. Tapi soal idung dia yang indah, itu beneran...

Di kelas, Min punya sahabat yang seruangan bareng gue. Terkadang, gue suka kepoin hape temennya ini. Melihat percakapan bersama Min. Gue jadi senyum - senyum sendiri.

Dia yang berasal di lorong IPA, membuat gue nggak tau harus bikin dia kagum gimana. Toh, gue salto di kelas juga dia nggak lihat. Atau gue sunat sambil main playstation pun dia nggak lihat, apalagi main hujan - hujanan, gue rasa dia nggak punya waktu untuk hal nggak penting seperti itu.

Bisakah gue membuatnya tertawa dari jauh ?

Tapi tenang,gue bakal selalu nyoba bikin Min tersenyum. Entah gimana. Entah bakal dapet atau enggak, gue bakal coba. Sosok Alek yang nggak jelas, suka dibantu campur tangan Tuhan di setiap kisah cintanya mungkin dapat meluluhkan hidung Min. Kalau sekolah kebakaran, ada satu hal yang bisa gue selamatkan, gue bakal selametin hidung Min. Gue tanem, lahir seribu Min. Lalu gue akan punya keturunan pinokio. Hihihihi

Kembali ke hasil cetakan foto Min. Karena ini adalah Diary pribadi gue. Yang bebas gue tulis apa - apa, serta komitmen yang telah gue buat pribadi, segalanya harus jujur. Gue harus cerita satu hal. Mungkin ( Seharusnya ) Min ngerasa kehilangan sesuatu. Harus diakui, gue adalah pencuri. Bisa dikategorikan. Akhir 2017, ada sebuah classmeeting di sekolah. Dalam keramaian salah satu kelas IPa ( kelas Min ), gue menemukan mejanya. Ada kotak pensil, ada fotonya.

Gue ambil.

hm....

Jahat banget gue rasanya.

Sejak saat itu, foto Min selalu gue taro di dompet. Enggak ada yang tahu selain Sapay dan Felik. Gue merasa bersalah. Tapi kalau saja, mengendalikan diri di kala mabuk cinta hal yang mudah, hal itu nggak akan terjadi.

Dan... Bukan saya tidak mau mengembalikan, saya hanya tak sanggup membayangkan akan semarah apa sosok pujaan hati. Saya benar - benar tidak punya gambaran akan seperti apa marahnya Anda. Saya berkali - kali menyelinap, namun saya rasa Foto Anda lebih nyaman bersama saya. Seitdaknya, ada yang memperhatikan. Sekali lagi, saya pengecut.

Bukan untuk kepentingan goib, saya menyimpan foto malaikat di dompet, berharap membawa kebahagiaan dan keberuntungan di dalam hidup, terlebih, di dompet ....


0 Saran:

Post a Comment